Kata Hubung Kalimat
Negasi (Ingkaran, atau Penyangkalan)
Sesungguhnya,
penambahan "tidak" ke dalam kalimat semula tidaklah cukup. Coba anda pikirkan
bagaimana negasi dari kalimat : “Beberapa pemuda adalah atlit”.
Konjungsi (dan)
Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan “dan” merupakan pernyataan majemuk yang disebut konjungsi dari pernyataan-pernyataan semula. Penghubung “dan” diberi simbol “∧”.
Konjungsi dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∧ q, dan dibaca p dan q. masing-masing p dan q disebut komponen (sub pernyataan). Pernyataan p ∧ q juga disebut sebagai pernyataan konjungtif.
Disjungsi (atau)
Sekarang perhatikan pernyataan : “Tobing seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlit berbakat”. Membaca pernyataan itu akan timbul tafsiran :
- Tobing seorang mahasiswa yang cemerlang, atau seorang atlit yang berbakat, tetapi tidak kedua-duanya, atau
- Tobing seorang mahasiswa yang cemerlang, atau seorang atlit yang berbakat, mungkin kedua-duanya.
Tafsiran
pertama adalah contoh disjungsi eksklusif dan tafsiran kedua adalah contoh
disjungsi inklusif. Jika pernyataan semula benar, maka keduanya dari tafsiran 1
atau 2 adalah benar (untuk disjungsi inklusif), mungkin benar salah satu (untuk
disjungsi eksklusif), dan sebaliknya. Lebih dari itu, jika pernyataan semula
salah, maka kedua tafsiran itu tentu salah (untuk disjungsi inklusif dan
eksklusif).
Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan
”atau” merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula.
Dibedakan antara :
- disjungsi inklusif yang diberi simbol “∨" dan
- disjungsi eksklusif yang diberi simbol “∨”.
Disjungsi inklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∨ q, dan disjungsi eksklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∨ q, dan dibaca : p atau q. pernyataan p ∨ q juga disebut sebagai pernyataan disjungtif
Kondisional (Implikasi atau Pernyataan Bersyarat)
Perhatikan pernyataan berikut ini: “Jika
matahari bersinar maka udara terasa hangat”, jadi, bila kita tahu bahwa
matahari bersinar, kita juga tahu bahwa
udara terasa hangat.
Karena itu akan sama artinya
jika kalimat di atas kita tulis sebagai:
- “Bila matahari bersinar, udara terasa hangat”.
- ”Sepanjang waktu matahari bersinar, udara terasa hangat”.
- “Matahari bersinar berimplikasi udara terasa hangat”.
- “Matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”.
Berdasarkan pernyataan di atas,
maka untuk menunjukkan bahwa udara tersebut hangat adalah cukup dengan
menunjukkan bahwa matahari bersinar atau matahari
bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat.
Demikian pula syarat cukup tidak harus menjadi syarat perlu karena jika diagonal segi empat ABCD saling berpotongan ditengah belum tentu segi empat ABCD belah ketupat.
Banyak pernyataan, terutama dalam matematika, yang berbentuk “jika p maka q”, pernyataan demikian disebut implikasi atau pernyataan bersyarat (kondisional) dan ditulis sebagai p ⇒q. Pernyataan p ⇒q juga disebut sebagai pernyataan implikatif atau pernyataan kondisional. Pernyataan p ⇒ q dapat dibaca:
- Jika p maka q
- p berimplikasi q
- p hanya jika q
- q jika p
Dalam implikasi p ⇒ q, p disebut hipotesa (anteseden) dan q disebut konklusi (konsekuen). Bila kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat bahwa “Jika p maka q” dapat diartikan sebagai “Bilamana p terjadi maka q juga terjadi” atau dapat juga, diartikan sebagai “Tidak mungkin peristiwa p terjadi, tetapi peristiwa q tidak terjadi”.
Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Demikian pula pernyataan “Jika hari tidak hujan, saya
tidak memakai jas hujan” belum tentu bernilai benar.
Sedangkan pernyataan “Jika saya tidak memakai jas hujan,
hari tidak hujan” akan bernilai benar.
Definisi :
- Konvers dari implikasi p ⇒ q adalah q ⇒ p
- Invers dari implikasi p ⇒ q adalah ~ p ⇒ ~ q
- Kontraposisi dari implikasi p ⇒ q adalah ~ q ⇒ ~ p
Bikondisional (Biimplikasi Atau Pernyataan Bersyarat Ganda)
Perhatikan kalimat: ”Jika segi tiga ABC sama
kaki maka kedua sudut alasnya sama besar”. Jelas implikasi ini bernilai benar. Kemudian
perhatikan: “Jika kedua sudut alas segi tiga ABC sama besar maka segi tiga itu sama
kaki”. Jelas bahwa implikasi ini juga bernilai
benar. Sehingga segi tiga ABC sama kaki merupakan syarat perlu dan cukup bagi
kedua alasnya sama besar, juga kedua sudut alas sama besar merupakan syarat perlu dan cukup untuk segi tiga
ABC sama kaki. Sehingga dapat dikatakan “Segi tiga ABC sama kaki merupakan
syarat perlu dan cukup untuk kedua sudut alasnya sama besar”.
Perhatikan kalimat: “Saya memakai mantel
jika dan hanya jika saya merasa dingin”. Pengertian kita adalah “Jika saya
memakai mantel maka saya merasa dingin” dan juga “Jika saya merasa dingin maka
saya memakai mantel”. Terlihat bahwa jika saya memakai mantel merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya merasa dingin,
dan saya merasa dingin merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya memakai
mantel. Terlihat bahwa kedua peristiwa itu terjadi serentak.
Dalam matematika juga banyak didapati
pernyataan yang berbentuk “p bila dan hanya bila q” atau “p jika dan hanya jika
q”. Pertanyaan demikian disebut bikondisional atau biimplikasi atau pernyataan
bersyarat ganda dan ditulis sebagai p ⇔ q, serta dibaca p jika dan hanya jika q (disingkat
dengan p jhj q atau p bhb q). Pernyataan p ⇔ q juga disebut sebagai
pernyataan biimplikatif. Pernyataan “p jika dan hanya jika q” berarti “jika p
maka q dan jika q maka p”, sehingga juga berarti “p adalah syarat perlu dan
cukup bagi q” dan sebaliknya.
Definisi : Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-komponennya bernilai sama.
Contoh:
Kesepakatan Penggunaan Kata Hubung Kalimat
Demikian pula halnya dengan
pernyataan simbolik yang kita gunakan. Pernyataan ini harus jelas sehingga
tidak menimbulkan salah tafsir. Logika menggunakan
tanda kurung untuk menunjukkan urutan pengerjaan. Tetapi untuk pernyataan yang
banyak menggunakan kata hubung kalimat, penggunaan tanda kurung dirasakan kurang effisien. Untuk itu disepakati
penggunaan urutan pengerjaan (urutan kuat ikat)
seperti berikut ini:
- negasi ~
- konjungsi ∧ , disjungsi ∨
- kondisional ⇒
- bikondisional ⇔