Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dasar Logika

Ada suatu argumen yang secara logis kuat, tetapi ada juga yang tidak. Argumen terdiri dari proposisi atomik yang dirangkai dengan Logical Connectives membentuk proposisi majemuk.

Jenis Proposisi

  1. Proposisi Atomik
  2. Proposisi Majemuk

Contoh 1: argumen logis
  1. Jika harga gula naik, maka pabrik gula akan senang
  2. Jika pabrik gula senang, maka petani tebu akan senang
  3. Dengan demikian, jika harga gula naik, maka petani tebu senang
Pernyataan (1) dan (2) disebut premis-premis dari suatu argumen dan pernyataan (3) berisi kesimpulan atau conclusion.

Jika suatu argumen memiliki premis-premis yang benar, maka kesimpulan juga harus benar.

Contoh 2: argumen logis 
  1. Program komputer ini memiliki bug, atau masukannya salah
  2. Masukannya tidak salah
  3. Dengan demikian, program komputer ini memiliki bug
Contoh 3: argumen logis 
  1. Jika lampu lalu lintas menyala merah, maka semua kendaraan berhenti
  2. Lampu lalu lintas menyala merah
  3. Dengan demikian, semua kendaraan berhenti
Contoh 4: argumen logis 
  1. Jika saya makan, maka saya kenyang
  2. Saya tidak makan
  3. Dengan demikian, saya tidak kenyang
Hypothetical Syllogism (contoh 1)
  1. Jika A maka B
  2. Jika B maka C
  3. Jika A maka C  kesimpulan
Disjunctive Syllogism (contoh 2)
  1. A atau B
  2. Bukan B
  3.  kesimpulan
Modus Ponens (contoh 3)
  1. Jika A maka B
  2. A
  3. B
Modus Tolens (contoh 4)
  1. Jika A maka B
  2. Bukan A
  3. Bukan B


Baca juga : Logika Proposisi